cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkomunikasi.untar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Komunikasi
ISSN : 20851979     EISSN : 25282727     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Komunikasi (P-ISSN: 2085-1979 and E-ISSN: 2528-2727) http://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/index is a national journal published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Jurnal Komunikasi are result from research and scientific studies conduct by academics and practitioners in communication field. Jurnal Komunikasi published twice a year. First volume will be publish on Juli and second volume on December. Articles published in Jurnal Komunikasi have been trough peer-review process by reviewer. Final decision of articles acceptance will be taken by editor team.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi" : 8 Documents clear
Rok Mini Di Persimpangan Jalan Antara Kebebasan Dan Eksploitas Lisa Lindawati
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.29

Abstract

Abstract: The media has the power to destroy the so-called 'taboo' and reconstruct it back into a different shape. Whether through films, soap operas, music, advertising, novels and even the news, women become the center of the story. Construction for the sake of construction, do not ever run away from what should be and how it should be women. This is why the study of women never lead. As well as the mini skirt that identically to women. Since its emergence in the early 1960s, miniskirt trends are always accompanied by controversy. Media to be one of the elements that can strengthen the two positions. Is encouraging women dream of liberation or exploitation became the main actors. Female fans of the miniskirt at a crossroads. Abstrak:Media mempunyai kekuatan untuk menghancurkan apa yang disebut ‘tabu’ dan mengkonstruksikannya kembali menjadi bentuk berbeda. Entah melalui film, sinetron, musik, iklan, novel dan bahkan berita, perempuan menjadi pusat ceritanya. Konstruksi demi konstruksi, diselingi dengan dekonstruksi demi dekonstruksi, tidak pernah jauh berlari dari apa yang harus dan bagaimana seharusnya perempuan. Inilah mengapa kajian perempuan seperti air yang tidak sampai juga ke hulunya. Begitu juga dengan rok mini yang identik dengan perempuan. Sejak kemunculannya di awal tahun 1960an, tren rok mini selalu diiringi dengan kontroversi. Media menjadi salah satu elemen yang dapat menguatkan dua posisi. Apakah mendorong semangat pembebasan idaman kaum perempuan atau justru menjadi pelaku utama eksploitasi. Perempuan penggemar rok mini ada di persimpangan jalan.  
Posisi Aktor-Aktor Pasar Perangakat Lunak Komputer Indonesia: (Studi Kasus Posisi Negara Dan Masyarakat Dalam Memorandum Of Understanding Pemerintah Indonesia Dan Microsoft 2006) Bayu Indra Pratama
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.34

Abstract

Abstract: The Government of Indonesia signed a Memorandum of Understanding (MoU) with Microsoft in 2006. Society together with the House of Representatives and the Business Competition Supervisory Commission (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) rejected this MoU. The reason why they rejected this partnership because it has the potential to harm Indonesia. This agreement also shows the government inconsistency of Indonesia, Go Open Source program that have been announced previously. This study aims to determine the position and arguments between the state and the society about the Indonesia Government MoU with Microsoft in 2006. This study uses a case study method. Competition between open source software and proprietary software become the context in this study. This research was also supported by a historical review of the position of the state and society in the development of computers in Indonesia. The results from this study showed that people with the House of Representatives and the Business Competition Supervisory Commission (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) appeared as a dialectic of control of the government. It is shown by the discontinuation of the MoU in the implementation stage. Weak arguments of the government makes it difficult to continue the agreement. The society and informal institutions pressure that exist make the government do not have a reason other than not to continue the MoU.Abstrak:Pemerintah Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Microsoft pada tahun 2006. Masyarakat bersama- sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha menolak Nota Kesepahaman ini. Alasan penolakan kemitraan ini karena memiliki potensi untuk merugikan Indonesia. Perjanjian ini juga menunjukkan inkonsistensi pemerintah terhadap program Indonesia, Go Open Source yang telah dicanangkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi dan argumen antara negara dan masyarakat tentang Pemerintah Indonesia MoU dengan Microsoft pada tahun 2006. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Persaingan antara open source sofware dan  propriertary sofware menjadi konteks dalam penelitian ini. Penelitian ini juga didukung oleh tinjauan historis posisi negara dan masyarakat dalam pengembangan komputer di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat bersama DPR dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) muncul sebagai dialectics of control bagi pemerintah. Hal ini ditunjukkan tidak dilanjutkannya MoU pada tahap implementasi kebijakan. Pemerintah sulit untuk melanjutkan kerjasama tersebut karena argument yang dimiliki lemah. Masyarakat bersama lembaga-lembaga formal yang menekan dan membuat pemerintah tidak memiliki alasan untuk melanjutkan MoU tersebut.  
Pemetaan Karakteristik Sosial Dan Budaya Masyarakat Studi Deskriptif Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Konservasi Air FX. Ari Agung Prastowo
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.30

Abstract

Abstract: The company's ongoing business commitment begins with building good relationships with neighbors. Where a relationship is built to develop independent and prosperous society through corporate social activity better known as Corporate Social Responsibility. CSR activities are often interpreted as a charity activity that many companies that are merely acting as Santa Claus handing out gifts only to establish relationships with the community. It needs to be a consideration for the company that CSR activities should be based on the expectations and needs and in implementing tailored to the social and cultural conditions of communities around the organization. Therefore, the first step that must be done is to do social mapping in the area of operations. Social mapping is done in order to program planning and communication on target and has a high value of benefits to society. This is also done by PT X in the area of operations, PT X has conducted social mapping in the area around the organization. The results of the social mapping found potential, habits and obstacles that will be encountered in CSR activities based company's core business. Abstrak: Komitmen bisnis berkelanjutan perusahaan diawali dengan membina hubungan baik dengan tetangga. Dimana hubungan dibangun untuk mengembangkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera melalui aktivitas sosial perusahaan yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility. Aktivitas CSR perusahaan seringkali dimaknai sebagai aktivitas charity sehingga banyak perusahaan yang bertindak sebagai sinterklas semata yang hanya membagi- bagikan kado untuk menjalin relasi dengan masyarakat. Perlu menjadi catatan bagi perusahaan bahwa aktivitas CSR harus berbasis harapan dan kebutuhan serta dalam implementasikan disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar organisasi. Oleh karena itu, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan sosial di daerah operasi. Pemetaan sosial di lakukan agar perencanaan program dan komunikasinya tepat sasaran dan memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Hal ini juga dilakukan oleh PT X di daerah operasi, PT X telah melakukan pemetaan sosial pada daerah sekitar organisasi. Hasil dari pemetaan sosial tersebut ditemukan potensi, kebiasaan dan hambatan yang akan ditemui dalam aktivitas CSR berbasis core bisnis perusahaan. 
Analisis Penggunaan Twitter Sebagai Media Komunikasi Selebritis Di Jakarta Suzy Azeharie
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.35

Abstract

Abstract: This study discusses the use of twitter as a medium of communication that do celebrities in Jakarta, Indra Aziz, Pongki Barata and kerispatih. The support of the fans means a lot to all three top celebrities in order to continue working in the entertainment industry. Communication is the key to self-publish to the public in order to gain support for their new works. Twitter is one of the medium used to communicate with fans. Therefore the aim of this study was to determine the reason and purpose of twitter as a communication media celebrities. This research uses descriptive qualitative research method, using mass communication theory, uses and gratification models, new media, social media celebrities and theories of Public Relations on the Internet. The results of the analysis showed that the reason Indra Aziz, Pongki Barata and Kerispatih chose twitter as penggunaannnya easier when compared to other social media. The use of twitter is considered very effective because the celebrities can convey all the information they want to convey to the people, especially their fans, in a wide range of deployment messages with easy and fast.Abstrak: Penelitian ini membahas penggunaan twitter sebagai media komunikasi yang dilakukan selebritis di Jakarta yaitu Indra Aziz, Pongki Barata dan kerispatih. Dukungan dari penggemar amat berarti bagi ketiga selebritis di atas agar dapat terus berkarya di industri hiburan. Komunikasi menjadi kunci untuk mempublikasikan diri kepada masyarakat guna meraih dukungan terhadap karya karya mereka. Twitter merupakan salah satu media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan penggemar. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan serta kegunaan twitter sebagai media komunikasi selebritis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teori komunikasi massa, uses and gratification model, new media, media sosial selebritis dan teori Public Relations on Internet. Hasil analisis menunjukan bahwa alasan Indra Aziz, Pongki Barata dan Kerispatih memilih twitter karena penggunaannnya lebih mudah jika dibandingkan dengan media sosial lainnya. Penggunaan twitter dinilai sangat efektif karena para selebritis dapat menyampaikan segala informasi yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat, khususnya penggemar mereka, dalam jangkauan penyebaran pesan yang luas dengan mudah dan cepat. 
Transformasi Branding Kota Cimahi Sebagai Kota Kreatif Nada Arina
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.31

Abstract

Abstract: This research used qualitative approach with the constructivism paradigm and case study form of study. The subject were Cimahi government officials and businessmen who are members of the entrepreneurial community in Cimahi which were purposively selected. Data were collected through in in depth interview, passive participant observation. The result of this research revealed that background of Transformation Branding Creative City Cimahi as seen from the absence of territory and natural resources, abundant potential of human and creative products, based on center government regulations and the city as well as a declining manufacturing industry. While the background of the local Economic Development in an effort to realize the Creative City is the quickness of cooperation and participation of government and society, develop the local economy Cimahi, the lack of communication channels to between entrepreneurs, business people and government, no previous systematic development, assistance from organizations world, and the launching of the program of the government. The understanding of the relevant parties regarding the Transformation Branding Cimahi as a creative city, seen from the understanding of the campaign, understanding local Economic Development (LED) program in an effort to realize the Creative City, the campaign goal, and uniqueness of Cimahi. While government programs Cimahi city and related agencies in supporting the transformation of city branding Creative Cimahi as the city is divided into 3 phases, namely planning, execution and evaluation. Communication patterns Cimahi city government and relevant agencies to promote the transformation of city branding Cimahi as Creative cities are categorized into two, namely to businesses as the primary and the general public. Abstrak:  Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan paradigma konstruktivisme, dan jenis studi kasus. Subjek penelitiannya adalah aparatur Pemerintah Kota Cimahi serta pelaku usaha yang tergabung di komunitas kewirausahaan di Cimahi yang dipilih secara purposif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipan pasif, dan studi pustaka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: latar belakang Transformasi Branding Kota Cimahi sebagai Kota Kreatif dilihat dari ketiadaan wilayah dan SDA, potensi SDM yang melimpah dan produknya yang kreatif, berdasarkan peraturan pemerintah pusat dan kota serta industri manufaktur yang menurun. Sedangkan latar belakang Pengembangan Ekonomi lokal sebagai upaya untuk mewujudkan Kota Kreatif adalah butuhnya kerjasama dan partisipasi pemerintah dan masyarakat, menumbuhkembangkan ekonomi lokal Cimahi, tidak adanya saluran komunikasi untuk antara antara pelaku usaha, pelaku usaha dan pemerintah, pengembangan terdahulu yang tidak sistematis, bantuan dari organisasi dunia, dan pencanangan program dari pemerintah. Adapun pemahaman pihak-pihak terkait mengenai Transformasi Branding Kota Cimahi sebagai Kota kreatif, dilihat dari pemahaman kampanye, pemahaman program Pengembangan Ekonomi lokal (PEL) dalam upaya mewujudkan Kota Kreatif, Tujuan kampanye, dan keunikan Kota Cimahi. Sedangkan program-program pemerintah kota Cimahi dan dinas-dinas terkait dalam mendukung upaya transformasi branding kota Cimahi sebagai kota Kreatif terbagi atas 3 fase, yaitu perencanaan, eksekusi dan evaluasi. Pola-pola komunikasi yang dilakukan pemerintah kota Cimahi dan dinas-dinas terkait untuk mensosialisasikan transformasi branding kota Cimahi sebagai kota Kreatif dikategorikan menjadi dua, yaitu kepada pelaku usaha sebagai target utama dan masyarakat umum.  
Alur Pesan Kampanye Gerakan Cikapundung Bersih Dalam Meningkatkan Kesadaran Kebersihan Lingkungan Meria Octavianti
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.32

Abstract

Abstract: Awareness of environmental cleanliness is very important, especially for those who live along the river. Cikapundung is a river that stream down from the north until the south in Bandung City, the Capital of West Java Province, Indonesia. Cikapundung river's conditions is so bad. The data showed that 90% rubbish from the people who live along the Cikapundung River discarded in to the river. The condition causes the river receives the waste bin more than 5.5 million liters/day. To resolve this problem, the government launched a environmental cleanliness campaign that called “Gerakan Cikapundung Bersih” (GCB). The purpose of this campaign will not be achieved if the campaign messages can not be conveyed properly to the public, especially people who live in the Cikapundung Riverbank. Therefore, this research contains a study on the flow delivery of campaign messages consisting of the receipt of the message, the form of the message and the use of media in the GCB campaign. This research showed that the presence of the local community who care of cleanliness Cikapundung River has an important role in the process of delivering campaign message. Face to face communication channels with the informal message used by the local community. While the mass media with the formal message used by the government to delivering campaign messages. Abstrak: Kesadaran kebersihan lingkungan sangat penting, terutama bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai. Cikapundung merupakan sungai yang mengalir dari utara sampai ke selatan Kota Bandung. Kondisi Sungai Cikapundung sangatlah buruk. Data menunjukkan bahwa 90% sampah dari orang-orang yang tinggal di sepanjang Sungai Cikapunung dibuang ke sungai. Kondisi tersebut menyebabkan sungai ini menerima limbah sampah lebih dari 5,5 juta liter/hari1. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mencanangkan kampanye kebersihan lingkungan yang disebut Gerakan Cikapundung Bersih (GCB). Tujuan dari kampanye ini tidak akan tercapai apabila pesan-pesan kampanye tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Cikapundung. Oleh karena itu, penelitian ini berisikan kajian mengenai alur penyampaian pesan kampanye yang terdiri dari proses penerimaan pesan, bentuk pesan dan penggunaan media dalam kampanye Gerakan Cikapundung Bersih (GCB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Triangulasi sumber dilakukan dan member check dilakukan untuk menguji keabsahan data yang digunakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan komunitas yang peduli akan kebersihan Sungai Cikapundung memiliki peran penting dalam proses penyampaian pesan kampanye. Saluran komunikasi tatap muka digunakan oleh komunitas dalam menyampaikan pesan kampanye secara informal. Sedangkan saluran komunikasi massa digunakan oleh pemerintah untuk menyampaikan pesan kampanye secara formal. 
Dinamika Pesan Iklan Eko Harry Susanto
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.28

Abstract

Abstract: The dynamics of the spread of ads that are more interesting and varied portrait of real freedom of communication that thrives in Indonesia after the change of government that strict monitoring of the messages being diffused to the public. Essentially it encourages free expression of creative ideas in the competition to market their goods and services. Critical observations on the development of advertising, shows that advertising still remains within the scope of science communication plays an important role in providing organizing messages limit. Nevertheless the practical aspects in society as a consumer or target advertising messages, advertising is not impossible also more focused on profit efforts. Of course the size of the business, good advertising is a creed which is able to attract consumer interest, although not impossible is not in line with the ideal advertisement should provide transparent and comprehensive information to the public.Abstrak: Dinamika penyebaran iklan yang semakin menarik dan variatif merupakan potret nyata kebebasan berkomunikasi yang tumbuh subur di Indonesia pasca pergantian pemerintahan yang melakukan pengawasan ketat terhadap pesan-pesan yang didifusikan kepada masyarakat. Hakikatnya kebebasan berekspresi memang mendorong munculnya ide kreatif dalam persaingan untuk memasarkan barang dan jasa. Pengamatan kritis terhadap berkembangnya periklanan, menunjukkan bahwa iklan masih tetap dalam lingkup ilmu komunikasi yang berperan penting dalam memberikan batasan pengorganisasian pesan. Kendati demikian dalam aspek yang praktis di masyarakat ataupun konsumen sebagai sasaran pesan iklan, bukan mustahil iklan juga lebih berfokus kepada upaya keuntungan. Tentu saja dalam ukuran bisnis, kredo iklan yang baik adalah yang mampu menarik minat konsumen, meskipun bukan mustahil tidak sejalan dengan iklan ideal yang seharusnya transparan dan komprehensif memberikan informasi kepada khalayak.  
Media Dan Politik:
Pertarungan Ruangn & Kuasa Media Menjelang Pemilihan Presiden Didik Haryadi Santoso
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i2.33

Abstract

Abstrak: Pemilihan umum tidak hanya melahirkan pertarungan kuasa melainkan juga pertarungan ruang. Ruang sosial, ruang media dan ruang elit saling bersilang sengkarut. Bagaimana pertarungan ruang dan kuasa media menjelang pemilihan presiden? Setidaknya pertanyaan tersebut menjadi benang merah dari tulisan ini. Pertarungan ruang dan kuasa dirintis melalui remediasi ruang. Dimana ruang sosial tergiring kedalam ruang media kemudian masuk kedalam ruang elit. Ruang tersebut berbenturan dengan ragam kepentingan media dan partai politik. Kesemuanya saling mereduksi, saling menguasai dan saling mendominasi. Bentuk dominasi ini hadir dalam dua bentuk; Pertama, dominasi atas sumber daya manusia dan Kedua, dominasi atas sumber daya materi. Pertarungan ruang media dan kuasa tidak lagi berkutat pada state based power. Bukan pula terhenti pada market based power melainkan bermuara pada political based power dengan ragam kepentingan politik yang sesaat, instan dan pragmatis. Abstract:Elections are not only about the power but also about how to fight the battle space. Social space, media space and elite space crossed chaos. How bout space and power of the media ahead of the presidential election? At least the question becomes common thread of this paper. Battle space and power initiated remediation through space. Social space are led into the media space and then enter the elite space. The space is in conflict with the interests of a variety of media and political parties. All of reducing mutual, mutual control and dominate the other. Form of domination is present in two forms; First, the dominance of human resources and Second, dominance over material resources. The fight media space and power are no longer dwell on the state-based power. Nor is stopped at a market-based power but boils down to political power with a variety of interest-based politics that instant and pragmatic.  

Page 1 of 1 | Total Record : 8